Layani Kedua Temanku yang Suka Seks
Dewasa8 - Sekarang aku menjadi seorang mahasiswi di perguruan tinggi Bandung, saat SMA aku sering dijuluki buaya darat, kata mantan-mantan pacarku aku tipe orang yang romantis, kalau ngegombal bisa bikin klepek-klepek, ditambah dengan body aku yang atletis dan seksi.
Vonny dan Hanik |
Pada waktu aku kelas 3 SMU menjelang Ebtanas, aku belajar bersama teman wanita yang bernama Vonny dan Hanik, ketika itu aku berlajar bersama dan tidak sedikit pun aku berpikir untuk bermacam-macam dengan mereka berdua.
Memang sih banyak cowok-cowok yang sirik padaku, karena aku bisa dekat dengan mereka berdua, yang termasuk seleb di sekolah di kotaku, yang penting itu sekolah swasta terkenal di Bandung.
Pada waktu itu acara belajar itu dilakukan oleh kami bertiga di rumah Vonny. Jam menunjukkan sekitar pukul 18:00, ketika aku sedang dalam perjalanan menuju rumah Vonny. Hujan turun deras sekali dan mengakibatkan aku terpaksa berhenti untuk menunggu hujan tersebut (maklum ketika itu aku memakai motor).
Tapi apa boleh buat, karena aku sudah mempunyai janji dengan mereka berdua untuk belajar bersama, aku berani berkorban meski hujan itu belum reda. Dan akhirnya aku pun sampai di rumah Vonny dengan basah kuyup. Tiba-tiba Vonny keluar dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu aku memakai motor NSR yang cukup berisik untuk didengar.
Tiba-tiba pun Vonny menghampiriku untuk membukakan pagar, agar aku bisa masuk, dan secara otomatis Vonny pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah olehku pemandangan yang menggiurkan. BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya cukup besar (36B) dan dia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat jelas olehku.
Setelah itu aku pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Vonny untuk ke toilet untuk membersihkan badanku akibat hujan tadi. Ketika aku mandi terdengar Vonny mengetuk pintu dan memanggilku untuk memberikan handuk, aku pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut.
Setelah selesai mandi aku keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aku mencari Vonny untuk meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar kota. Aku melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tidak ada satu orang pun di rumahnya.
Cuek saja, aku pikir dan aku pun dikagetkan oleh suara seseorang yang memanggilku, ketika kulihat, dia adalah Hanik yang entah kapan datangnya. Kemudian dia memberikan baju kepadaku, aku sempat kaget dibuatnya, karena aku tidak tahu dia kapan datangnya.
Aku pun kembali ke kamar mandi untuk memakai baju ini. Dan ketika aku sedang ganti baju, tiba-tiba Vonny masuk dan terkejut sekali karena menduga aku sudah tidak ada di dalam (maklum pintu kamar mandi lupa saya kunci). Vonny berkata dengan wajah panik, "Sorry yah Yon", dan dia langsung beranjak keluar dan aku pun melanjutkan memakai pakaian itu.
Setelah selesai, aku pun beranjak dari situ. Aku keluar ke arah ruang tamu dan melihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai belajar bersama. Aku sempat melihat wajah Vonny yang sedikit canggung. Setelah itu aku duduk dan mengeluarkan buku yang telah kubawa.
Setelah beberapa lama belajar, entah apa yang merasuki otakku ini sehingga membuat si "Joni" berdiri. Pada saat itu Vonny minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik dia agar tidak memberitahu pada siapapun juga, aku pun mengiyakannya.
Ketika itu Hanik mengajak untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk dalam belajar, dan kami pun menuju kamar Vonny. Kami bertiga pun mulai menonton film tersebut. Setelah beberapa lama kami menonton, terlihatlah suatu adegan yang hot, kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan.
Aku melihat Hanik yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat adegan tersebut, dan terlihat Vonny yang dari tadi diam saja, tetapi dia seperti mulai terangsang oleh adegan tersebut.
Aku pun melirik ke arah Vonny, dan tanpa dia sadari dia mengusap-ngusap ke arah kemaluannya, dan sedikit-sedikit berdesah kecil.
"Sshh..ahh" hal ini membuat si Joni beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai mereka berdua. Aku menggeserkan posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke mereka berdua.
Aku pun memberanikan diri untuk mengelus-elus pahanya yang montok dan putih mulus itu. Dia pun hanya diam saja, seakan akan menikmati elusan itu. Hanik melihat dan ikut terangsang juga, ketika itu Hanik nekad untuk mendekat padaku, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dengan hangat, dan aku pun membalas dengan manis ciumannya.
Ciumannya yang sangat lembut itu membuatku semakin membabi buta. Aku pun meremas dada Hanik yang masih terbungkus oleh BH dan Hanik pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba aku mendengar desahan dari Vonny,"Ssshh.. ahh.. puaskan aku malam ini, Yon.. pleassee, aku udah nggak tahannich".
Aku menyuruh mereka membuka pakaiannya satu persatu. Mereka pun dengan cepat membuka pakaiannya. Lalu Hanik melucuti pakaianku dan ketika membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang cukup besar. Dengan cepat Vonny melahap penisku yang sudah tegang dari tadi.
Saat Vonny melahap penisku itu, aku terus menjilati puting susu Hanik yang sudah mulai mengeras, dan Hanik menggelinjang keenakan. Saat itu aku menyuruh Hanik untuk terlentang di ranjang, kini aku mulai menjilati kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau yang harum dari kemaluannya.
Aku terus menjilatinya dengan buas dengan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok dengan jariku dan dia pun menikmatinya. Dia menyuruhku untuk memasukkannya ke vaginanya,
"Ayo Yonn, masukin dong itunya, aku udah nggak sabaran nunggunya," aku berkata.
"Iya sayang, sabar yah" tiba-tiba Vonny melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku itu masuk ke dalam liang milik Hanik yang sudah basah sejak tadi.
"Bless..bless..bless" batanganku pun masuk setengahnya, dan aku menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan bantuan Vonny yang terus memelukku dan menciumku itu.
Tiba-tiba Hanik menjerit kesakitan karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya. Aku terus berusaha dan akhirnya batangku itu pun berhasil amblas semuanya di dalam dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari kemaluan Hanik.
"Ahh..ahh..ah..Hanik.." ucapku.
Setalah 20 menit aku melakukannya bersama Hanik, sekarang giliran Vonny yang sudah tak tahan dengan hornynya itu. Aku pun mulai memasukkan ke liang Vonny yang sangat menggoda itu,
"Bless.. bless.." amblaslah sudah batanganku itu di dalamnya.
"Ah ah ah.." desahnya. Aku merasakan dia sudah akan orgasme, tapi memang benar dia mendesah.
"Yonn..aakuu maauu..keluarr.."
"Tahan yah say..bentar lagi, aku pun mau keluar nich.."
Dan setelah beberapa lama dia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa olehku. Segera setelah itu aku pun mempercepat goyanganku itu dan "Creett.. croott.. creett.." aku memuntahkan seluruh maniku itu di mulut Vonny dan Hanik. Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun terkulai lemas di tempat tidur.
Vonny dan Hanik bekata kepadaku, "Thanks yah sayang, aku belum pernah merasakan seperti ini Yon..emang kamu sangat hebat untuk melakukan hal ini," aku pun bekata,
"Iya sayang," sambil aku mengecup bibir mereka berdua.
Karena hari sudah larut malam aku pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada mereka. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya, baik di rumah maupun di hotel.
Post a Comment