SPG POM Bensin yang Body Seksi dan Bohai

Dewasa8 - Cerita ini bermula ketika aku sedang ingin mengisi Mobilku di salah satu POM Bensin dan melihat sesosok SPG cantik dengan body seksi. Panggil saja namaku Rizko, ini nama samaran di cerita. Statusku sekarang adalah sebagai mahasiswa disalah satu kampus yang letaknya didaerah Jakarta utara.

SPG POM Bensin yang Body Seksi dan Bohai
SPG POM Bensin yang Body Seksi dan Bohai
Disini aku akan menceritakan cerita sex pribadiku yang pastinya bakal bikin para pembaca ngecrottt. Jadi begini awal mulanya, pada suatu ketika suatu hari aku baru pulang dari event yang diadakan oleh pertamina, kalau nggak salah 1 tahun yang lalu, pokoknya pas pertamina lagi promo gitu deh.

Pada waktu itu kebetulan sekali aku para spg yang disewa oleh pihak pertamina yang pastinya cantik dan sexy abis pada mangkal tuh di pom kuningan. Maka dari itu aku-pun sering sekali membeli bensin di pom daerah kuningan. Nah pada saat itu akupun membeli bensin yang Spgnya cantik dan asik tentunya.

Pada akhirnya pilihanku-pun jatuh kepada SPG yang warna kulitnya putih mulus, gak terlalu tinggi badanya standart dan rambutnya terkuncir seperti ekor ayam gitulah. Oh iya saat itu aku membawa mobil, ketika aku sedang mengisi bensin spg itu menyapa aku,

"Mas, boleh mengganggu waktunya sebentar, kalau boleh saya mau ganggu sebentar?," sapanya.
"Apa Mbak, mau ganggu sebentar, hemmm..lama juga boleh kog Mbak," ucapku.

Mendengar jawabanku itu Spg itu-pun tersenyum manis sekali, bener-bener aduhai banget senyumannya.

"Hehe, mas bisa aja deh, Oh iya ngomong-ngomong Mas namanya siapa?," ucapnya.
"Oh nama aku Rizko, nama mbak sendiri siapa?, " tanyaku balik.
"Oh namaku Melia Mas, saya boleh minta nomer handphone Mas nggak?, " katanya.

Saat itu aku dimintai nomer handphone karena memang seperti biasa kalau promo selalu dimintai biodata kita, entah itu promo rokok, atau produk lainya, lalu,

"Boleh dong, masak iya nggak boleh dimintain nomer handphone sama Mbak yang cantik ini, hhe, tapi nanti Mbak harus telfon saya ya nanti?," ucapku menggoda.

Pada saat itu Mbak Spg hanya tersenyum saja,

"Kog Cuma senyum sih Mbak, yaudah deh ini aku kasih nomer handphone aku, tapi ntar jangan lupa telefon aku Mbak yah,"  ucapku lalu memberikan nomer handphoneku kepada Spg itu.
"Hhe, makasih ya Mas," ucapnya singkat kemudian berlalu begitu saja.

Biar nggak bertele-tele ceritanya, singkat cerita kini aku-pun telah sampai dirumah. Sesampainya dirumah aku pun langsung menuju dikamar dan menononton TV di kamarku. Ketika aku sedang santai dan menikmati acara TV tidak kusangka ada telefon dari nomer yang tidak terdaftar di kontak Hp-ku, karena penasaran aku pun mengangkat telefon itu dan ternyata itu adalah telefon dari seorang wanita.

"Siang Mas, ini benerkan nomer mas Rizko?," ucapnya.
"Iya bener, ngomong-ngomong ini siapa yah..karena tidak tersimpan nomornya," tanyaku.
"Hemm..ya iyalah Mas pasti nggak tau nomer aku, aku aja baru tau nomer Mas tadi, , ” ucapnya.
"Wah… emangnya ini siapa sih ?, , ” tanyaku peasaran.
"Masak lupa sih, ini aku ini aku Melia Yang tadi di pom bensin, , ” ucapnya.

Wow, pucuk dicinta ulam-pun tiba, hha.. emang kalau rejeki nggak kemana, lalu,

"Oh..Melia, ya ya aku inget, sori ya aku agak lupa soalnya aku baru nyampe rumah," kataku.
"Iya nggak papa kok Rhiz, namanya juga baru kenal, wajar kalau lupa,hhe..," ucapnya.
"Hhe, oh iya ngomong-ngomong kamu lagi dimana Melia?," tanyaku basa-basi.
"Aku lagi dikosan aja nih, aku juga barusan pulang kok sama kayak kamu," ucapnya.

Pada saat itu kami pun mengobrol banyak ditelefon, dalam obrolan kami dia pun banyak cerita tentang kehidupanya dan memberitahukan dimana dia tinggal. Dari obrolan kami itu pada akhirnya aku pun tahu kalau dia adalaha anak kos yang ngekos didaerah tebet dan statusnya adalah sebagai mahasiswa dikampus daerah taman puring.

Setelah satu jam kami ngobrol, pada sebelum mengakhiri obrolan kami janjian untuk ketemuan tapi belum deal kapan dan dimana kami akan ketemuan. Satu hari kemudian tepatnya pada pukul satu siang Melia pun menelefon aku, pada saat itu kebetulan aku sedang di kampus,

"Kamu lagi dimana nih Rhiz?," tanyanya.
"Oh ni aku lagi dikampus, kamu sendiri dimana?," tanyaku balik.
"Aku lagi prepare buat berangkat kerja Rhiz, biasa sampingan jaga shift di Pom kemarin," jawabnya.
"Oh gitu ya, emang kamu kerjanya sampai jam berapa?," tanyaku.
"Sampe jam 9 malem doang kok," ucapnya.
"Ntar ntar jam 9 aku jemput ya, mau nggak, pokoknya aku jam 9 udah sampai sana," ucapku.
"Boleh juga tuh Rhiz, oke deh aku tunggu nanti, see you Rizko," jawabnya.

Lumayan nih ada temen maen, hari ini aku langsung kemobil, ngambil stok ganja, terus langsung sibuk ngelinting buat persiapan nanti. Pada akhirnya jam 8 malam aku pun cabut dari kampus dan sampai SPBU jam 9. Pada saat itu Melia terlihat sudah siap buat aku angkut tuh, setelah aku menghampirinya dengan mobilku dia langsung saja dia masuk mobil aku.

"Hey Rhiz apa kabar ?," sapanya.
"Baik, nggak nyangka yah kamu beneran nelpon aku kemaren," kataku.
"Abis kamu lucu sih. aku suka aja," ucapnya.

Ha..ha..ha..kena nih cewek, seketika itu Rizko junior aja tegang dan langsung manggut-manggut kesenengan gitu, hha.. lalu,

"Yauda ni kita mau kemana ni?," tanyaku.
"Ke kosan aku aja deh Rhiz, aku uda cape banget soalnya," ucapnya. Wah mantap nih dalam hatiku.
"Ok deh, ya uda tunjukin jalannya yah, oh iya nih biar hilang rasa capeknya," kataku sembari ngasih lintingan bag’s (ganja) ke Melia.
"Wah, mantep nih Rhiz pas banget, aku demen banget nih ma ginian, masih ada lagi nggak?," ucapnya girang.
"Tenang aja, masih ada ada banyak kok, ntar aku bikinin lagi di kosan ya," ucapku.

Pada saat itu Melia nggak jawab, karena udah sibuk sendiri sama bag’s. Setelah beberapa waktu dalam perjalanan pada akhirnya kami pun akan sampai dikosan Melia. Lalu Melia pun menunjukan kosanya,

"Rhiz belok kanan ya, nah itu kosan aku yang sebelah kanan pagernya warna kuning," ucapnya.

Sesampainya didepan kosnya, pada saat itu kami pun turun dan masuk ke kosannya. Ternyata kosannya campur (cowok/cowek). Aku pun kemudian dibawa langsung masuk kekamarnya Melia. Kamarnya enak, kasurnya dibawah, ac nya dingin jadi ntar kalau ML nggak keringetan nih kayaknya, wkwkwk. Kemudian kamipun ngobrol diatas kasur,

"Oh iya Rhiz, aku ini juga mahasiswi lho Rhiz di kampus A," ucapnya.
"Oh, masi kuliah ?," tanyaku.
"Iya ni lagi ada kerjaan jadi SPG aja dari agency aku," ucap Melia.
"Oh iya Rhiz, bikin lagi dong bags-nya (ganja)," kata Melia minta ganja.
"Oke deh, ya uda aku bikin dulu ya bag’s-nya," ucapku lalu bergegas melinting daun kenikmatan.

Saat itu ketika aku lagi asik-asiknya ngelinting, tiba-tiba dia berdiri dan...

"Aku ganti baju dulu ya Rhiz," kata Melia.

Aku kira dia mau keluar ganti di kamar mandi, eh taunya dia langsung copot kaos didalam kamar. Emang si ngebelakangin aku, tapi kurang ajar juga, nantangin gitu, Mantap juga nih. Bener-bener ni bocah nekat banget. Tanpa banyak kata aku langsung hampiri dia, aku peluk pinggangnya dari belakang sembari aku cium lehernya dari belakang,

"Eummmm..Sssss..Aghhhh.." desah Melia tanpa perlawanan, hanya menikmati ciumanku.
"Nantangin sih kamu, masak iya ganti baju di depanku," kataku sambil terus nyiumin lehernya.

Kemudian akun meneruskan aksiku dan tanganku yang udah naik kedadanya yang saat itu hanya memakai Bra, karena kaosnya uda dilepas sama dia,

"Haha, emang aku sengaja, weeekkk.. kan biar kamu tergoda," ucapnya sambil menunjukan wajah genitnya.

Wah..liat mukanya yang nakal langsung naik drastis titit aku. titit aku jadi naik kena ke pantatnya,

"hahaha kok uda kenceng banget?,"kata Melia sambil muter tubuhnya dan meluk aku dari depan.
"hhe..ini tandanya aku udah Horny sayang," ucapku.

Sumpah, pada saat itu aku udah horny banget. Saat Melia hanya mencium bibirku dan berkata,

"Bag’s dulu yuk Rhiz, uda lama banget aku nggak ngebag’s," ucapnya.

Pada saat itu terhentilah sementara percumbuan kami, kami pun menuju kekasur dan ngobrol lagi sambil ngebag’s. Enak banget coy, ngebag’s tapi di depannya ada cewek yang telanjang setengah badan. Ketika lagi asik ngebag’s, tiba-tiba aja dia iseng membuka Bra-nya, Wow..nice banget toket-nya, nggak terlalu kenceng dan ga terlalu turun cocok lah sama selera aku.

"Kamu ngeliatin apa Rhiz?," ucapnya.
"Nggak kok, aku Cuma lagi ngerencanain gerakan-gerakan pas nanti aku ngisep toket kamu," ucapku.
"Hahaha Gila kamu Rhiz," kata Melia.
"Buka celananya dong, ga afdol kalau atasnya doang," kataku sambil nyengir.

Melia langsung berdiri dan ngebelakangin aku. ngelepas celana jeansnya dengan sensual sangat! pelan-pelan buka jeans nya, sambil mukanya ngeliat aku dengan muka menggoda. Beuh.. mana pake g-string lagi, gila baru kali itu aku ngebag’s sambil dikasi private striptease, mantap nggak tuh. Setelah jeansnya lepas, Melia duduk dan ngangkang.

Sekarang dia ngelepas g-stringnya di depan mata aku dan di depan Rizko Junior. So wow..memek-nya ga ada bulu sama sekali, udah gitu memek-nya tembem menantang coy. Melia yang uda telanjang merangkak mendekati aku dan berbisik,

"Aku pengen di enakin sama kamu Rhiz, please," ucapnya penuh birahi.

Shit man.. Rizko Junior langsung berdiri tegak menantang. Tanpa banyak kata aku lepas kaos aku sambil celana aku dipelorotin sama dia, untung aku cuma pake celana pendek,

"Aku mau isep kontol kamu yaaaa," ucapnya.

Pada saat itu Penisku pun langsung disepong dengan cara yang sensual, dijilat dari pangkal batang sampe ujung kepala kontolku,

"Eummhh..enak Kah, emut terus sayang, Aghhhh..," desahku.

Pada saat itu kontol aku langsung ditelen abis sama mulutnya, dan lanjut dikocokin sama mulutnya sambil tangannya meraba-raba buah zakarku,

"Oughh..Sssshhhh..Teruss sayang," ucap nikmatku.

Saat itu aku pun hanya terlentang sambil menikmati nimkatnya kuluman Melia. Lidahnya ngejilatin semua batang kontol aku dan diakhiri dengan jilatan diujung kepala. Setelah puas dengan kuluman Melia, aku pun mulai mengangkat tubuhnya dan dia langsung ngambil posisi duduk diatas paha aku, lagi-lagi aku cuma pasrah dan membiarkan Melia beraksi.

Mulailah kini kontolku dipegang dan digesek-gesekkan kememeknya yang sudah becek itu, kemudian dengan perlahan Melia mulai memasukan kontolku kedalam memeknya,

"Oughhhhhh..Ssssssshhh," desahnya.

Saat kontolku mulai masuk kedalam memeknya, aku melihat mata Melia berkaca-kaca menahan sakit. Walau pun Melia sudah tidak perawan lagi namun memeknya masih sempit, kontolku saat itu terasa seperti terjepit namun nikmat. Setelah kontol aku di dalam memeknya, dia mulai terbiasa dan mulai mengoyankan tubuhnya naik turun,

"Oughhh..Sssshhh..enak kontol kamu Rhiz, Aghhh," desah nikmatmya mulai terdengar.

Yang ini belum seberapa, Melia belom tau kalau aku punya jurus lidah setan kober, hha. Sambil Melia masih goyang naik turun, aku jilatin puting kanan sambil aku mainin yang kiri, aku plintir dan aku isep putting-nya sampe dia berkata,

"Oughhh..Geli Rhiz..Ssssss..Aghhhh," desahnya.

Lalu tidak lama kemudian dia,

"Aghhhhhhhhhhhhh..Aku keluar sayang..Aghhhhhhhh," desahnya.

Setelah dia ngomong gitu, kontol aku serasa dipencet sama memeknya dan kepala kontol aku serasa tersiram air hangat didalam memek Melia. Enak banget kontol aku dipress sama memeknya. Setelah mendapat klimaknya Meliapun roboh di atas tubuhku. Karena aku kasi Melia napas bentar. begitu aku rasa napasnya uda teratur, aku posisiin dia ke doggy style.

Raut muka Melia ngeliat ke belakang sambil tangannya yang ngelebarin memeknya mempersilakan adek aku masuk langsung aku masukin kontol aku sampe mentok, untung aja memeknya masi becek dan pantatnya Melia yang ga terlalu besar. jadi kontol aku bisa masuk sampe dalem banget. waktu kontol aku mentok, mulut Melia kebuka lebar nikmatin kontol aku. Mukanya meringis sakit bercampur nikmat,

"Oughhhh..panjang banget kontol sayang, masukin lagi kontol kamu lagi sayang yah!!!," pintanya.

Tanpa banyak kata aku langsung aku tancap aja dengan rpm tinggi. aku goyang sambil aku pegangin pantatnya yang kecil tapi padet. Melia tidak kalah seksinya pasang gaya, sambil nungging, dia mainin klitorisnya.

"Ughhh..Sssss..Aghhh..Enak Rhiz, teruss sayang..Aghhh," desahnya.

Desahnya Melia semakin membuat birahiku semakin membara, karena aku sudah tidak tahan dengan desahannya, aku pun menggenjot terus memeknya sambil aku cium leher belakangnya dan tangan aku yang meremas payudara-nya,

Oughhh..enak banget Rhiz, genjot terus memek aku Rhiz, Aghhhhhh," desahnya makin menggila.

Karena aku rasa aku uda mau keluar, aku buru-buru ganti gaya ke gaya man on top, aku lepas kontol aku dan aku balik tubuhnya dia. mungkin Melia lagi tinggi banget ya, dia langsung ngangkang dan narik kontol aku buat langsung masuk memeknya,

"Cepet masukin lagi sayang, Oughhhh..Ssssshhh," pintanya.

Aku goyang lagi kontol aku maju mundur sambil kita ciuman dengan liar, tidak lama kemudian aku merasa kalau aku uda mau. Begitu aku mau narik kontol aku, Melia melingkarkan kakinya di pantat aku buat nahan kontol aku agar tetep di memeknya.

"Keluarin di dalem aja Sayang, biar kamunya enak, Oughhh," pintanya.

Dengan full speed aku goyang lagi kontolku asal-asalan biar cepet keluar dan tidak lama kemudian,

"Aku mau keluar sayang..Aghhhhhhh," ucapku penuh kenikmatan.
"Keluarin di dalem sayangg," teriak Melia.
"Croooottttt..Crottt..Crottt..Crottt"

Akhirnya air maniku pun keluar dengan derasnya membanjiri memek Melia. Setelah puas menyemburkan air maniku didalam memek Melia, aku pun melepas kontolku dan kemudian akupun tiduran disampingnya. Gila, capek banget, mungkin aja gara-gara ML-nya sambil ngebag’s kali ya..

Pada saat itu karena kami lelah, kami berdua pun ketiduran dengan posisi masih telanjang bulat sembari berpelukan. Setelah beberapa saat aku tertidur aku pun terbangun sekitar jam 3 dini hari, dan aku bergegas memakai pakaianku kembali. Setelah itu aku membangunkan Melia untuk berpamitan pulang karena jam 7 pagi aku harus kuliah,

"Say, aku aku cabut dulu yah, soalnya nanti aku ada ujian jam 7 pagi," ucapku.
"Iya Rizko sayang, ya udah ati-ati yah, besok-besok kabarin lagi yah," jawabnya.
"Iya sayang bye..emuaachhh," ucapku sembari mencium keningya.

Setelah kejadian itu aku pun tidak pernah bertemu Melia lagi, soalnya aku udah kebanyakan stok selir-selir nakal, hhe. So, Melia jadi nggak keurus deh karena kalah saing sama selir-selir nakalku yang lain.
Diberdayakan oleh Blogger.