Rasakan Tubuh Biduan Seksi dan Montok

Cerita ini terjadi ketika perusahaanku mengadakan pesta syukuran akhir tahun karena target terpenuhi dengan mengundang dangdut dan tempat pelaksanaannya di Villa Perusahaan dikawasan wisata, sebagai salah satu menager produksi, aku mempunyai andil besar untuk acara itu, bukannya sombong, hampir separuh dari anggaran biaya aku usahakan dengan lobi Boss besar termasuk meminjam villanya untuk acara itu, Aku diberi tanggung jawab untuk acara itu dan boleh menggunakan kamar pribadi si Boss untuk aku gunakan.

Rasakan Tubuh Biduan Seksi dan Montok
Rasakan Tubuh Biduan Seksi dan Montok
Kebetulan aku sendiri salah satu penggemar dangdut. Aku suruh saja salah satu bawahanku untuk mencari dangdut dengan anggaran sesuai rencana. Siang hari aku dan sebagian anak buahku sudah berangkat kelokasi untuk persiapan sengaja isteriku tidak kuajak, kubilang ada metting kantor di villa perusahaan. acara dangdutan diadakan di lantai bawah villa yang memang cukup luas dan tertutup sehingga tidak terlalu dingin. Aku menyediakan dua kamar untuk Penyanyi dan crew singgah di villa itu termasuk untuk dandan para penyanyi dangdut.

Sore hari rombangan kantor datang menggunakan dua bis perusahaan. Mereka kelihatan sedikit kedinginan tapi sangat menikmati pemandangan. Sekitar jam 7 malam rombongan dangdut sudah datang, aku pun mempersilakan mereka langsung masuk ke kamar yang aku sediakan, diantara rombongan itu ada tiga wanita cantik menggunakan jaket dan kain panjang untuk menahan dingin dan dari dandanan mereka aku langsung tahu bahwa mereka berempat adalah penyanyinya.

Aku persilahkan mereka mempersiapakan diri makan dan minum sekedarnya dulu. Rombongan perusahaan sudah mulai bersantap makan malam, menu malam itu memang kita pesen yang menghangatkan badan yaitu sate kelinci dan wedang ronde. Beberapa saat kemudian acara dimulai, seperti biasa sebelum dangdutan ada acara seremoni, seperti sambutan dan sebagainya ruangan tersebut jadi hangat karena banyak orang. Dan akhirnya dangdut yang kita tunggu mulai juga.
 
Memang bukan dangdut yang komplit hanya keyboard sama kendang serta gitar, tapi kelihatan sangat bagus. Salah satu dari penyanyi itu ada yang menarik perhatianku, selain tubuhnya juga seksi menurutku dia yang paling cantik, wajahnya sendu alami, badannya gempal. Sampai juga pada giliran penyanyi yang aku perhatikan dari tadi, ternyata nama penyanyi itu Lia .

Lia menyanyikan lagu dangdut yang sedikit ngerock, gayanya begitu lincah di atas panggung, suaranya merdu dan goyangannya juga seksi. Ditambah dengan gaya berpakaiannya yang vulgar, membuat aku sebagai lelaki normal mulai terangsang. Lia meliuk-liukkan tubuhnya, menggoyangkan pinggul dan sesekali membuka kakinya sehingga celana dalamnya kelihatan karena dia mengenakan rok mini yang sangat pendek.

Saat dia menari sambil menunduk belahan dadanya yang begitu montok terlihat, kadang teteknya juga ikut naik turun, benar-benar membuatku terangsang. Lia memang berhasil menyedot perhatianku, bahkan ketika penyanyi lain yang dapat giliran menyanyi, aku tetap saja memperhatikan Lia yang duduk di samping berseberangan dengan tempat dudukku. Dia duduk di atas kursi dengan melipat kakinya, sehingga aku bisa melihat pahanya yang tertutup stocking, rok mininya juga sedikit terangkat naik, celana dalamnya semakin terlihat jelas.

Waktupun terus berlalu tanpa terasa dangdutan selesai. Rombongan dari perusahaan langsung pulang kembali karena sudah jam 11 malam. Beberapa anak buahku dan penjaga villa membereskan tempat itu dan aku masuk ke kamar si boss. Pemain keybord menemuiku dan pingin menginap di villa itu, aku tidak keberatan villa digunakan untuk menginap, Ternyata salah satu penyanyi yang bernama maya adalah isterinya, jadi dia menempati salah satu kamar.

Dan yang lain dalam satu kamar. Aku mengobrol sebentar dengan mereka untuk mencari keterangan lebih banyak tentang Lia, anak buahku pamit pengin jalan jalan, dan dua orang kru ikut mereka. Katanya pingin cari yang hangat-hangat, kutahu paling pengin mabuk-mabukan kelihatan hobinya sama, aku pesen hati-hati jangan tinggi-tinggi, beberapa saat kemudian kulihat mereka kecapaian aku pun mempersilahkan mereka tidur dan aku menuju ke kamarku.

Sesampai di kamarku aku sempat cuci muka tapi karena ada air panas maka aku mandi sekalian biar seger dan ganti pakaian tidur, setelah beberapa saat rebahan aku sulit tidur dan selalu terbayang goyangan Lia. Terdengar diluar ada suara orang jalan mondar mandir, karena belum tidur aku lihat keluar. Kulihat Lia mainin handphone.
 
"Ngapain mbak koq nggak tidur," sapaku pada Lia.
"Nggak bisa tidur pak, aku biasa sembelum tidur mandi, tapi disini airnya dingin banget, cuci muka saja nggak berani terasa tebal dimuka," kata Lia.
"Fera dimana kok nggak kelihatan," tanyaku menanyakan temannya.
"Fera langsung molor kelihatan capek banget," jawab Lia.
"Kalau mau mandi dikamarku ada air hangatnya, kalau nanti kurang hangat aku angetin," candaku.
"Bapak bisa aja, tapi memangnya boleh pakai kamar mandinya," Tanya Lia.
"Untuk orang cantik semuanya boleh kalau perlu aku mandiin juga mau," candaku.
 
Lia langsung balik kekamar sambil tersenyum, kulihat goyangan pinggulnya yang mengoda. Aku nunggu didepan kamarku. Tak lama Lia keluar membawa tas kecil peralatan mandi dan hanya memakai baju handuk warna biru. Sadar aku perhatikan Lia hanya tersenyum.

"Masuk aja kamar mandinya itu," kataku sambil membuka pintu kamar sambil ikut masuk dan membukakan pintu kamar mandi.
"Bagus banget kamar mandinya, tidak seperti dirumahku," kata Lia.
"Namanya kamar mandi boss, aku keluar dulu silahkan mandi sepuasnya," kataku.
"Bapak dikamar aja aku agak takut, nanti kalau ada apa gimana," pinta Lia.
"Nggak enak nanti kalau ada yang ngelihat," kataku sok jual mahal.
"Kan nggak ada yang lihat pintunya ditutup aja, bapak lihat TV sambil tiduran," kata Lia.
"Ya sudah," kataku sambil menutup pintu bahkan menguncinya.

Terdengar suara shower berarti Lia sudah mandi, terbayang tubuh montoknya aku pingin ngintip tapi nanti kalau sampai dia tahu bisa jatuh namaku, aku sabar sambil lihat TV sambil kunyalakan heater supaya kamar sedikit hangat, aku tunggu sampai seperempat jam dia baru selesai aku. Lia keluar memakai baju handuknya, terlihat rambutnya basah dan mukanya sudah bersih dari makeup, kupandangi tubuhnya, Lia Cuma tersenyum penuh arti.

"Makasih ya pak, jadi seger jadinya, aku kekamar dulu mau tidur," kata Lia.
"Temeni aku ngobrol dong, ngapain kekamar," kataku penuh harap.
"ya, tapi maaf aku pakai baju dulu," kata Lia sedikit menolak.
"Kalau orang cantik ga pakai apa-apa juga tetap cantik," kataku merayau.
"Tidur di sini saja ada penghangatnya, bersih aman dan tidak kuganngu koq," Aku mencoba merayunya.

Lia langsung diam saja, tapi langsung duduk di sofa. Ternyata Lia oke-oke saja, berarti gampang juga merayu cewek ini. Jangan-jangan Lia cewek bispak, tapi aku tidak peduli, toh aku juga sudah ngaceng dari tadi, malah kebetulan kalau Lia mau aku ajak ngentot.

"Lia, ternyata kamu tanpa make up tetap cantik," rayuku.
"Bapak bisa aja, tapi kalau nyanyi tanpa make up aku kurang PD," katanya kelihatan menahan dingin karena handuknya sedikit basah.
"Ya, memangnya kamu kedinginan ya" tanyaku menahan nafsu.
"Ya, handuknya sedikit basah jadi dingin, aku ambil baju dulu," kata Lia sambil berdiri.
"Pakai selimut ini saja, nanti nggangu fera," kataku sambil menahan tangannya.
"Malu ah pak," katanya.
"Kan cuma ada aku, kalau kamu malu kita sama-sama," rayuku sambil berdiri melepas baju dan celanaku sehingga tinggal pakai CD, kubiarkan Lia melihatnya aku.

Aku langsung duduk lagi sambil tersenyum penuh arti, Lia dengan sedikit malu berdiri dan melepas handuknya aku melihat dari belakang bra dan CDnya berwarna hitam menutupi pantatnya yang bahenol. Lia langsung berbalik sambil tersenyum. Aku bengong Teteknya begitu besar sampai mau tumpah dari branya, terlihat perutnya masih rata dan memeknya hanya tertutup CD hitam dan terlihat sedikit basah pada memeknya, berarti Lia sudah horny.

"Bapak kok begitunya lihat aku, kaya nggak pernah lihat orang," kata Lia sambil memainkan branya.
"Sempurna bodimu Lia, tetekmu montok banget, aku jadi haus," kataku.
"Pingin netek ya," kata Lia sambil melepas bra dan melemparnya.

Aku hanya melihat seolah teteknya terbebas dari kengkangan dan langsung meloncat, teteknya yang besar dan padat menggantung bebas.

"Lia boleh tidur," kata lia memancingku.

Lia merebahkan tubuhnya di atas kasur. Lia membuka kakinya dan mengangkang. Nampaklah di paha yang begitu mulus, celana dalam hitam yang menggoda nafsuku, kemudian ia meremas dadanya seolah memancing gairah sekku.

"Pak, tolong entotin Lia," pinta Lia, tanpa diulang lagi Aku mendekatinya dan menyentuh bibirnya.

Lia menarik leherku dan mencium bibirku, lidahnya bermain-main begitu lincah dalam mulutku, tangan Lia meraba-raba CD. Celana dalamku perlahan dibukanya, kontolku yang sudah ereksi dari tadi keluar dan Lia mengurut-urut kontolku dengan lembut. Aku semakin tidak mampu menahan nafsuku. Kuremas-remas dadanya sambil terus kulumat bibirnya.

"Pak, kontolnya gede banget. Lia takut," kata Lia.
"Takut ketagihan atau kenikmatan," candaku bangga dengan kontolku yang besar.

Aku naik diatas kasur, Lia menurunkan tubuhnya, kuarahkan kontolku ke muka Lia, dia membuka mulutnya dan kontolku pun masuk ke dalam mulutnya, mukanya maju mundur membuat kontolku merasakan nikmat diemutnya. Dia terus mengemut kontolku yang semakin lama semakin tegang. Kuremas-remas teteknya Lia tinggal mengenakan celana dalam saja. Kurogoh celana dalamnya dan kuraba-raba memeknya, sementara Lia semakin ganas mengulum kontolku.

Aku tak tahan lagi, kubuka celana dalam Lia dan kuremas-remas memeknya, kupermainkan itilnya dengan jariku. Pinggul Lia bergerak-gerak kenikmatan. Kulepas saja celana dalamnya dan kubuka pahanya lebar-lebar, kuangkat kedua kakinya naik dan kudekatkan kontolku ke memeknya, perlahan mulai kumasukkan kontolku kedalam memeknyanya, sedikit demi sedikit kontolku menghujam dalam lubang memeknyanya.

Kontolku semakin hangat di dalamnya, ujung kontolku merasakan gesekan dinding memek Lia yang licin dan basah. Kumaju mundurkan pantatku untuk menambah sensasi seks agar lebih nikmat. Kemudian aku ubah posisi aku tidur di samping Lia dan membalikkan tubuhnya ke samping, kuangkat satu kakinya agar memeknya semakin lebar terbuka, kumasukkan lagi kontolku ke dalam memeknya.

Lia memelukku erat dan menggoyang-goyangkan pantatnya, gerakan pinggulnya maju mundur, membuatku kontolku semakin nikmat digesek-gesek dinding memeknya. Kudorong dengan pinggulku supaya kontolku lebih dalam menancap lubang memeknya, Lia mendesah-desah kenikmatan, kuremas-remas teteknya sambil terus kukocok-kocokkan kontolku di dalam memeknya. Terus saja dan terus semakin nikmat.

"Aku mau keluar, didalem apa diluar," kataku.
"Ah.. terus pak didalam saja, sembur memekku.. kita barengan," kata Lia.

Beberapa saat kemudian, permainan pun berakhir, spermaku keluar didalam memeknya, kukocok- kocok sebentar dan sperma pun tumpah semua. Aku diamkan dulu sampai tetes terakhir. Akhirnya aku berguling kesamping dan berdiam beberapa saat.

"Lia, maafin aku keterusan, menodai kamu," kataku.
"Bapak jahat, memekku sakit jadi," kata Lia sambil berdiri berjalan kekamar mandi.

Dan tak lama keluar dengan santai aku pun gantian ke kamar mandi untuk kencing dan cuci kontol. Keluar dari kamar mandi kulihat Lia baru minum. Langsung kupeluk dari belakang ku ciumi tengkuknya dan kumainkan teteknya. Lia bergeser kekaca besar yang menempel di dinding, aku semakin bergairah kaya melihat film, teteknya yang montok berayun ayun.

Aku tak tahan langsung kusuruh lia nungging dan kentot dari belakang, terasa lebih nikmat, sambil kumainkan teteknya. Dan akhirnya lia berkata "aku keluar..!". Terasa kontolku dijepit tapi aku berusaha bertahan, aku tetap goyangkan pinggangku. Merasa kecapaian lia berkata "Pak aku tidak kuat". Aku lepas kontolku, Lia tanggap langsung berbalik dan melumat kontolku kelihatan permainan mulut lia memuaskan tidak lama aku pun ngecrot di mulutnya, kubimbing Lia untuk tidur.

Nikmat sekali ngentot penyanyi dangdut ini. Kupeluk dia erat dan kami pun terlelap tidur karena sama-sama capek. Beberapa jam kemudian aku terbangun, kudengar bunyi HP Lia ada sms masuk, sambil ngantuk Lia kulihat membalas sms itu, dan beberapa kali HP kembali berbunyi dan Lia meskipun sambil mengantuk masih saja membalasnya, terakhir kali dia membaca sms kemudian melirik ke arahku dan bilang padaku kalau yang sms adalah Fera teman penyanyinya yang saat ini tidur di kamar sebelah, kata Lia tadi Fera menanyakan Lia dimana, kemudian dibalas Lia tidur di kamar sebelah dan Lia jujur habis ngentot sama aku…aku harus gimana…
Diberdayakan oleh Blogger.